Mempersiapkan diri menjadi pasangan yang baik

by - 12:09 PM

Assalamualaikum

Sabtu kemarin aku dan beberapa temanku mengikuti pengajian Ramadhan yang memang biasanya hampir setiap tahun kita ikuti. Acara pengajiannya itu dari jam tiga sore sampai jam 5 shubuh, jadi rangkaian acaranya itu ada buka bersama, sholat isya dan teraweh bersama, penyampaian materi dibahas berdasakan dalil, games games lucu, perkenalan, tidur bersama (cewek sama cowok dipisah loh ya), doa sepertiga malam bersama, sahur bersama, sholat shubuh bersama, tinggal bangun rumah tangga bersamanya aja yang belom.
Ok disini aku ga akan membahas kegiatan secara detail pengajian yang aku datangi kemaren, aku hanya ingin berbagi materi apa yang aku dapet di pengajian tersebut. Secara nalurinya manusia atau kita pasti ingin mendapatkan pasangan yang sempurna, ya walaupaun gada manusia yang sempurna didunia ini, minimal kita ingin mendapatkan pasangan yang sesuai dengan kriteria kita. Buat cowok yang sedang mencari belahan jiwanya dan yang biasanya mengambil keputusan menggunakan logika (biasanya loh yaaa....bukan semuanya) ingin memilki pasangan yang cantik, kulit putih, tinggi badan minimal 155cm, berpenampilan menarik, berpengalaman diutamakan, pinter masak, punya body goals, dll dll. Sebenernya itu wajar, memang kodratnya pria adalah menilai dengan visualnya dulu... tapi masalahnya ada ga yang wanita seperti itu mau sama kamu mas? he hehe hehehe
Hasil gambar untuk quote pasangan


Dan si wanita pun punya kriteria yang umum untuk mencari pasangannya ganteng, kaya, baik, ya pengertian, tanggung jawab, yang kayak lee min ho dah kalo bisa, dll dll. Kalo wanita tuh biasanya kriterianya lebih mengedepankan perasaaan dan sifat ga visual banget kaya si cowok. Katanya sih begitu..... But, dari sekian banyak kriteria yang diinginkan kita udah sadar diri belum? Kira - kira kita udah pantas belum mendapatkan yang seperti itu? Kira - kira mereka mau ga sama kita? Kira - kira persiapan apa yang udah kita siapin untuk menemukan pasangan yang seperti itu?

Yup, thats a point. kita pengen pasangan dengan kriteria kaya gini kaya gitu mirip ini mirip itu blablabla, dan kita gatau itu semua bakal dikasih sama Allah atau enggak. Dari pada terlalu banyak keinginan dan harapan dengan pasangan kita nanti yang kita gabisa ubah pasangan kita seperti kemauan hati, ya sekarang yang bisa lakuin adalah ubah aja diri kita dulu. Bagaimana caranya berusaha menjadi pasangan yang baik buat pasangan kita kelak. Karena paling mudah dan paling bisa dilaksanakan ya rubah diri kita sendiri dulu. Disini aku mau berbagi sedikit hadist dan ayat yang aku kaji kemarin. 

عَنْ اَبيِ هٌرَيْرَةَ قآلَ قِيْلَ لِرَسٌلوُلِ اللهِ أَيٌّ ا لنِّساَءِخَيْرٌ ؟ قَالَ الَّتيِ تَسٌرٌّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيْعُهُ اَمَرَ  وَلاَ تُخَالِفُهُ فِي نَفسِهَا وَمَا لِهَابِمَايَكرَهُ *رواه النسائى 

Abi Hurairoh berkata kepada Nabi Muhammad Saw "Manakah wanita yang baik?" lalu Nabi Muhammad Saw bersabda "Ketika suaminya melihat wanitanya menyenangkan, dan toat siapa wanita kepada suaminya ketika perintah siapa suami, dan tidak menyelisihi siapa wanita di dalam didalam dirinya dan pada hartanya yang dibenci oleh suami". (HR. Nasai')


وَقَالَ - النَّبِيُّ صَلَّى ا للَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيُّما رَجُلٍ صَبَرَ عَلَى سُوءِ خُلُقِ امْرَأَتِهِ أَعْطَاهُ اللَّهُ مِنْ الْأَجْرِ مِنْ مِثْلِ مَا أَعْطَى أَيُّوبَ - عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ - عَلَى بَلاَئِهِ, وَأَيٌّمَا امْرَأَةٍ صَبَرَتْ عَلَى سُوءِ جُلُقِ زَوْجِهَا أَعْطَاهَا اللَّهُ مِنْ ااْلأَجْرِ مَا أَعْطَى آسِيَةَ بِنْتَ مُزَا حِمٍ امْرَأَةَ فِرْعَوْن
 الزواجر عن اقتراف الكبائر - (ج 2 \ ص 79)ء *

Nabi Muhammad Saw Bersabda "Manakah seorang laki-laki yang sabar atas jeleknya akhlak istrinya rojul (laki-laki), maka memberi kepada rojul (laki-laki) dari pahala semisal apa-apa yang telah memberi siapa Allah kepada Nabi Ayyub atas ketetapan rahmat dan keselamatan atas cobaanya Nabi Ayyub, dan manakah seorang perempuan yang sabar atas jeleknya akhlak suami, maka memberi kepada perempuan siapa Allah dari pahala pada apa apa yang telah memberi siapa Allah kepada Asiyah binti Mudzahim istrinya Firaun."

Dari dua hadist itu bisa di ambil hikmahnya, udah belum ya kita menjadi perempuan yang baik? Bisa gak ya aku nanti mengikuti hadist tersebut, toat pada suami kelak, menyenangkan bila dilihat dll. Bisa gakya aku sesabar Asiyah yang memiliki suami seperti Firaun. Walaupun sepertinya masih jauuuh dari kriteria baik, minimal kita selalu ingin berusaha menjadi yang lebih baik ya guys. Dan untuk para lelaki udah tau belum hak dan kewajiban para suami nanti? Udah bisa sabar belum bila dikasih cobaan, jika melihat hadist diatas, kesabaran yang digambarkan adalah kesabaran Nabi Ayyub, yang mana Nabi Ayyub diberi cobaan sakit kulit bertahun - tahun lamanya dan ditinggal oleh istri dan anak-anaknya dan Nabi Ayyub tetap percaya kepada Allah. 
So, sudah sejauh mana kita mempersiapkan diri menjadi pasangan yang baik? Hanya kita dan Allah yang tau, yuk hijrah bersama mumpung bulan Ramadhan. Semoga Allah memberikan yang terbaik pasangan yang baik untuk kita semua




You May Also Like

0 komentar

Instagram