Setiap seseorang punya kelebihan dan kekurangan, karena kita di ciptakan sebagai manusia yang jauhhhh dari kata baik. Manusia tuh maunya banyak dan gada puasnya. Dikasih ini minta nambah, di kasih itu gamau, dikasih yang lain minta diganti, gak dikasih marah - marah. Ya sekali lagi karena kita semua manusia. Kita bukan malaikat yang selalu taat kepada Allah dan juga iblis yang selalu membantah dengan Allah. 

Sering beberapa kali aku mengobrol bersama teman - teman, banyak hal yang kami perbincangkan setiap kami bertemu diantaranya soal sekolah, politik, pernikahan, hot topic of the weekend, pekerjaan, tempat makan yang enak dan lain sebagainya. Dan tak luput di dalam perbincangan itu, selalu saja secara alami kami menanyakan kabar orang - orang yang sudah lama tidak di jumpai  seseorang entah itu teman kita dekat, kerabat, atau teman sepermainan. 

Ketika aku melihat sosok yang kami perbincangkan baik, ternyata di mata orang lain sosok tersebut kurang baik, langsung dalam hati aku berkata *ternyata setiap orang melakukan kebaikan itu belum semuanya menerima kebaikan tersebut, ada yang tidak suka, ada yang menjelekkan, ada yang menolak bahkan ada yang tidak terima padahal yang sosok tersebut kerjakan baik sekali menurutku*. Dari perbincangan ini aku menyadari satu hal bahwa kita hidup di dunia ini sebagai makhluk sosial tidak dapat menyenangkan semua orang di sekeliling kita, saat kita melakukan sesuatu hal pasti akan diterima dengan dua sisi baik dan buruk, hal yang baik belum tentu semua terima dengan baik, hal yang buruk belum tentu semua terima dengan buruk.
Setiap yang kita lakukan selalu ada yang mengomentari, entah itu suka atau tidak suka. Namun, selagi yang kita lakukan baik dan tidak merugikan siapapun alangkah baiknya kita terus melakukannya dengan niat tetap karna Allah, kita tidak perlu untuk mendengarkan omongan mereka yang ingin menjatuhkan atau tidak suka dengan kita biarkan saja kita terus berbuat dengan percaya hasil yang indah. Kita harus menyadari, bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang, biarkanlah menjadi masalah orang tersebut yang tidak menyukai kita, itu adalah hak mereka. Masih banyak orang - orang yang menyayangi kita yang lebih kita prioritaskan dan perhatikan dibanding mereka.
Alangkah baiknya lagi, kita berbuat baik kepada mereka yang tidak suka dengan kita. Ya walaupun aku tau itu susah untuk dilakukan aku pun kadang masih jarang melakukan hal tersebut, minimal kita tidak mempedulikan dan membalas omongan - omongan mereka yang tidak bermanfaaat untuk kita, bila kita masih belum bisa membalas mereka dengan perbuatan baik kita.
Bisa kita contoh salah satu sifat akhlak mulia Nabi Muhammad SAW, setiap beliau berjalan menuju Mesjid selalu melewati rumah bertingkat yang dihuni oleh nenek tua. Suatu saat, ketika beliau melewati rumah tingkat tersebut, nenek tua sudah bersiap untuk melempari kotoran ke beliau dari atas dengan sengaja, namun balasan beliau hanya tersenyum. Setiap beliau lewat selalu di lempari kotoran tersebut sesekali dengan di ludahi oleh nenek tua, lagi - lagi balasan Rasullulloh hanya tersenyum saja. Ketika suatu saat beliau merasa aneh tidak melihat lagi nenek tua tersebut melempari kotoran kepadanya, hingga Rasullulloh bertanya kepada salah satu tetangga terdekat nenek tersebut.
Diketahui nenek tersebut ternyata sakit, beliau langsung menjenguk kepada nenek tua tersebut. Ternyata beliaulah yang pertama kali menjenguk nenek tua tersebut, bergegaslah beliau menyiapkan air serta makanan hingga menyuapi nenek tua tersebut. Merasa penasaran, nenek tua tersebut bertanya siapakah gerangan orang yang baik hati ingin menjenguk dan mengurusnya.
Terkagetlah si nenek, ternayata yang menyuapi dan menjenguk dia adalah Rasullulloh orang selama ini dia benci dan dia hinakan. Rasullulloh tidak sedikit pun punya rasa dendam kepada nenek tua tersebut, beliau juga sangat ikhlas membantu si nenek. Karena itulah si nenek memohon ampun kepada Rasullulloh dan berjanji untuk menganut Agama Islam sebagai pedoman yang akan diyakini setelah kejadian ini. MasyaAllah...
Semoga sharing ini bermanfaat dan sangat reminder diriku pula yang jauhhhh dari kata sempurna. Semangat hijrah!