Everythings happen with a reason

by - 2:54 PM

Assalamualaikum.... 

Awal bulan April di tahun 2018, aku baru nulis blog lagi hehehehe ga konsisten banget yah aku, nulis blog jarang - jarang, katanya mau jadi penulis pro pe si onal tapi buat konsisten aja susah, payah ah. Padahal pengen banget nulis, tapi kadang malas, banyak kerjaan, lupa, bingung mau nulis apa dll dll #noexcusesihseharusnya. Hiks 
Di tahun yang masih tergolong awal tahun (padahal udah bulan ke empat) aku baru nulis blog lagi, kemaren kemana aja bukkkk? Hahaha yaudahlahya gada juga yang nungguin blog akuh. Tahun ini sudah banyak pengalaman suka duka yang aku alami, padahal masih awal tahun tapi Allah lagi pengen nyentil aku, masih sayang katanya. Jie disayang Allah, disayang kamu nya kapan?
Sekitar 2 bulan yang lalu Ibu aku tiba - tiba secara amat sangat mendadak pingsan di malam hari, tepatnya jam 11 malam tgl 11 Februari 2018. Padahal sebelumnya, keluarga bulek aku (menyebut adiknya ibu dalam bahasa jawa) baru pulang main dari rumah jam 10 malam Ibu aku masih bisa menemani mereka. Dengan tidak ada tanda - tanda sebelumnya ibu aku tiba - tiba pingsan langsung tidak sadar. Kami semua panik, akhirnya kami bawa ke RS terdekat rumah. Setelah di observasi oleh dokter dan di CT Scan, ternyata di kepala Ibu ada pembuluh darah yang pecah di otak dan stroke secara mendadak. Gimana rasanya tiba - tiba denger Ibu yang sebelumnya ga kenapa - kenapa langsung terkena stroke yang berat????? Sakit, pedih, nyesek, sedihhhhhhhhh semua campur jadi satu.
Singkat cerita, Ibu aku di rekomendasikan untuk di operasi untuk disedot darah yang telah pecah di otak di RS PON (Pusat Otak Nasional) daerah Cawang. Wah ini adalah hal terberat dalam hidup aku dari masalah yang sering terjadi sebelumnya. Setiap hari nangis, takut Ibu aku meninggal, sementara aku belom bisa jadi anak yang baik. Takut banyak dosa yang belom dimaafkan sama Ibu, takut semua, takut pokoknya udah mikirin yang aneh - aneh. Dan lagi aku belum bisa berbuat banyak  balas budi hal kepada Ibuku. 
Pernah aku berfikir, ya Allah kenapa seberat ini cobaan-Mu kepada hamba, berat ga buat aku aja, yang jelas keluarga juga. Awal - awal di RS kita masih sangat terpuruk yang sangat amat, setiap hari mendampingi Ibu sambil nangis terus. Waktu setelah operasi, Ibu harus di rawat di ruang ICU yang tidak boleh dikunjungi ke dalam oleh siapapun termasuk keluarga inti, jadi kami hanya melihat dari jendela saja sambil nangis. Berasa ada yang hilang dalam keluarga, yang biasa semua apa - apa kita selalu mengandalkan dan konsultasi Ibu. Sekarang Ibu sakit tak berdaya, dan kita semua harus siap semua mandiri dengan sambil mengurusi Ibu. 
Sebulan dari RS Ibu sudah boleh pulang kerumah tapi seminggu kemudian Ibu drop kembali dan di rawat di RS kembali sebulan lamanya sampai sekarang akhirnya sudah pulang kembali dengan kondisi jauuuuh lebih baik dari sebelumnya, senang rasanya kita masih di beri kesempatan untuk merawat Ibu dengan sungguh - sungguh tanpa cela, walaupun aku tau perawatan kami kepada Ibu hanya sekedar sebutir debu dibandingkan jasa Ibu merawat kami semua. Allah masih sayang kepada kami semua, doa kita setiap sehabis sholat, permohonan kita setiap waktu diijabah oleh Allah. Ibu masih hidup, ya walaupuan masih belum bisa apa - apa dan terbaring di kamar. Tetapi minimal, masih ada harapan dikemudian hari bahwa Ibu akan sembuh dengan baik. Ini semua berkat mukjizat dari Allah.
Selama Ibu sakit, banyakkkkkk sekali hikmah yang kami ambil dari cobaan dan teguran yang Allah timpa kepada kami, memang terasa berat awalnya, tapi lama - lama kami menyadari bahwa semua terjadi pasti dengan alasan. Ternyata selama ini, kami diajari secara tidak langsung dari Allah bagaimana kami sabar menghadapi dan menjalani ini semua, bagaimana kami agar lebih dekat lagi kepada Allah, bagaimana kami jadi lebih kompak bagi tugas rumah dan merawat Ibu, bagaimana kami saling memikirkan satu dengan yang lainnya tidak mementingkan diri sendiri saja, bagaimana kami lebih tanggung jawab pada pekerjaan masing - masing, bagaimana kami merawat Ibu yang sedang sakit (jadi suster gadungan) dan masihhh banyak hal lainnya.
Mungkin bila tidak diberikan cobaan seperti ini oleh Allah, kami masih suka menyepelekan banyak hal, masih suka marah ke Ibu kalau beda pendapat, masih sibuk dengan kegiatan masing - masing, masih selalu mengandalkan Ibu dalam segala hal dan masih banyak hal seharusnya kemarin - kemarin kami tidak lakukan.
Semua memang sudah direncanakan oleh Allah, daun yang jatuh pun Allah sudah rancang sedemikian rupa. Dan dari cobaan dan teguran ini kami saling instropeksi apa kekurangan kami, apa kesalahan kami, apa yang harus di perbaiki oleh kami, semoga menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Dan kami selalu ingat dalil "Inna ma'al 'usri yusra" Qs.94:6 "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" Allah berfirman kalimat tersebut sampai 2 kali yang artinya menegaskan pasti akan kemudahan bersama kesulitan. 
Hasil gambar untuk inna ma'al usri yusro
Doakan Ibu kami segera pulih kembali ya, kata dokter butuh waktu beberapa bulan untuk kembali normal, semoga kami sabar dan selalu melakukan yang terbaik untuk Ibu. Jika ada yang punya pengalaman cara yang cepat untuk memulihkan penyakit storke dengan senang hati aku mau terima. Mungkin akan berpengarung juga ke Ibu aku. Itu sedikit cerita aku, siapa tau besok nulis tentang kebahagiaan yang lainnya hihihi. Dadah 


You May Also Like

0 komentar

Instagram